Hari ini saya ketemu dengan DTC P0171 pada dua mobil.
Yang pertama adalah Mazda CX5 dan yang kedua pada Toyota Alphard ANH20.
Apakah penyebabnya sama?
Ternyata beda.
Itu bukti bahwa ketika kita menghadapi DTC P0171 ini, tidak boleh langsung ganti-ganti barang. Tetapi benar-benar harus melakukan pemeriksaan dengan cermat.
Langkah apa yang harus dilakukan?
Pahami dulu arti dari DTC P0171.
Saya masih sering melihat, banyak kawan-kawan yang gagal paham dengan DTC P0171. Dan setelah itu akan diikuti dengan penggantian barang.
Itu sebabnya saya ingin mengajak untuk mengerti dulu apa itu DTC P0171
Artinya ECM mendeteksi bahwa campuran udara dan bahan bakar terlalu kurus pada bank 1.
Dari sini kita harus tahu bahwa campuran dianggap kurus jika jumlah udaranya terlampau banyak daripada bensin. Tentunya jika dibandingkan dengan campuran ideal
Campuran udara dan bahan bakar ideal adalah 14,7 : 1.
Jika udara terlalu banyak maka campuran kurus. Atau kemungkinan lainnya, jika suplai bahan bakarnya telat maka bisa menyebabkan bensin terlalu sedikit sehingga campuran juga menjadi kurus.
Nilai ini secara nyata akan jelas terlihat pada alat emisi gas buang atau gas Analyzer.
Nah dari sini baru kita hubungkan dengan komponen mesin yang berhubungan dengan sistem pemasukan udara, sistem pembuangan dan juga sistem bahan bakar.
Kemungkinan penyebab
Terus terang saya selalu menggunakan panduan ini untuk mengerjakan mobil dengan keluhan ini. Apalagi kalau saya tidak memiliki panduan spesifik dari workshop manual
Berikut adalah daftar kemungkinan penyebab yang saya salin dan tambahkan dari montirpintar (blog saya yang lain)
- Sistem induksi udara atau kebocoran pada intake manifold
- Injektor tersumbat
- Airmass sensor atau pengukur udara lainnya seperti MAP sensor
- Sensor temperatur air pendingin atau ECT sensor
- Pressure regulator rusak yang memperngaruhi tekanan bahan bakar
- Pompa bensin yang lemah
- Filter bahan bakar kotor
- Kebocoran pada sistem gas buang
- Oksigen sensor rusak
- ECM
Cara pemeriksaan jika ada DTC P0171
Prosedur ini yang coba kami terapkan dibengkel kami. Dan kebetulan ditempat kami peralatannya cukup mendukung.
Mulai dari Scan tools atau scanner mobil, kemudian juga gas analyzer.
1. Periksa dengan scan tools
Setelah membaca fault code dengan scan tools, sebaiknya jangan langsung keluar menu, tetapi lanjut baca data stream.
Apa saja data yang dibaca?
Kalau mobil menggunakan airmass dan map sensor, sebaiknya baca keduanya. Ini seperti yang saya lakukan pada Mazda CX5. Tujuannya buat memastikan apakah ada udara palsu atau tidak.
Langkah ini juga pernah saya lakukan pada Mazda 2, Land Rover Evoque dan juga pada Ford Fiesta. Kebetulan waktu itu DTC-nya mirip dengan yang sekarang
Jika hanya menggunakan salah satu pengukur udara, sebaiknya baca saja.
Nilainya harus berapa?
Tips saja,
Silahkan kumpulkan data dari mobil-mobil yang normal dan di data dengan baik.
Kebetulan kasus pada Mazda CX-5 ini adalah Airmass sensor yang mulai salah membaca. Sedangkan pada MAP terbaca normal
2. Cek kebocoran pada intake manifold, kalau ada gunakan Gas Analyzer
Kenapa harus di cek dengan alat emisi?
Ini untuk memastikan apakah campuran benar-benar kurus.
Contoh pada Toyota Alphard ANH20 yang sedang team kami kerjakan, terlihat lamda lebih dari satu (1) tepatnya adalah 1.04. Artinya campuran memang benar-benar terlalu kurus.
Dan ketika dicek memang ada kebocoran udara pada intake manifold.
Jika tidak ada alat
Periksa secara fisik apakah ada selang-selang yang belum terpasang sehingga menyebabkan udara palsu masuk ke intake manifold
3. Pastikan juga apakah ada kebocoran pada exhaust manifold.
Jika poin pertama dan kedua normal, sebaiknya kita harus pastikan apakah ada kebocoran pada saluran buang.
Apa hubungannya?
Hubungannya dengan pembacaan oksigen sensor. Karena ada kebocoran udara, maka oksigen sensor akan salah baca dan ECM akan membuat keputusan yang salah.
Percaya atau tidak, kami pernah mendapat kasus ini pada salah satu mobil Eropa. Dan setelah di las, penyakitnya hilang.
4. Pastikan kinerja oksigen sensor
Tidak jarang juga problemnya justru pada sensor pembaca gas buang ini. Tugasnya adalah membaca kadar oksigen yang masih tersisa pada gas buang dan kemudian diartikan sebagai campuran gemuk, ideal atau kurus.
Jika sensor ini bermasalah maka bisa saja membuat hasil analisa yang salah.
Dan tentunya masih ada permasalahan yang lain yang harus diperiksa lebih lanjut.
Tentunya proses pengukuran harus disesuaikan dengan sistem yang digunakan pada masing-masing kendaraan. Supaya ada ide saya contohkan pada mobil yang paling banyak beredar :
Contoh SOP pemeriksaan DTC pada Toyota Avanza Gen 1
- Periksa output dtc lainnya
- Periksa selang ventilasi
- Cek sistem induksi udara
- Periksa MAP sensor
- Periksa ECT sensor
- Periksa pengapian
- Periksa tekanan bahan bakar
- Periksa injektor
- Periksa kebocoran gas buang
- Periksa oksigen sensor
- Periksa rangkaian dari sensor-sensor yang dicurigai
- Periksa ECM
Catatan septa.id
Proses diatas adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum memutuskan untuk melakukan penggantian barang. Untuk mendukung diagnosa diatas tentunya perlu beberapa pengeratuan dan peralatan yang harus dikuasai
Misalnya saja tentang engine management system yang memperlajari tentang sensor-sensor dan aktuator serta sistem bahan bakar. Dan tentunya juga adalah tentang komponen mesin dan cara kerja mesin