Tidak banyak yang tahu kalau ternyata ada 3 jenis power steering yang banyak digunakan pada mobil.
Karena yang dirasakan hanyalah steer ringan jika diputar.
Dan baru mengeluh ketika steer terasa berat
Tentunya solusi masalah steer atau kemudi berat bisa berbeda-beda, tergantung dari tipe power steering yang digunakan.
Untuk yang hidrolik bisa saja karena minyak power steeringnya bocor. Tetapi untuk model electric tentunya penangannya berbeda. Apalagi yang model campuran hidrolik dan electrik
Mari kita bahas
Power Steering Hidrolik
Ciri-ciri dari power steering hidrolik adalah menggunakan minyak power steering yang ditampung dalam reservoir. Tetapi jangan tertukar dengan jenis yang ketiga ya!
Terdapat pompa power steering yang diputarkan oleh mesin melalui v-belt.
Minyak power steering ini umumnya bisa menggunakan ATF (Automatic Transmission Fluid). Pada beberapa merek mobil, mereka mewajibkan menggunakan Power Steering Fluid (PSF) tersendiri.
Jadi sebaiknya ikuti rekomendasi yang tertulis pada panduan atau yang tertulis pada tutup reservoir.
Berikut ini adalah gambar dari power steering hidrolik
Terlihat jelas diatas terdapat beberapa komponen yaitu:
- Reservoir atau penampung
- Pompa power steering yang diputar oleh mesin melalui belt.
- Selang hidrolik tekanan rendah dan tekanan tinggi
- Rack and pinion
Bagaimana cara kerja jenis power steering hidrolik?
Ketika mesin hidup, pompa power steering akan diputarkan oleh v-belt. Minyak power steering hanya akan berputar-putar didalam pompa.
Jika steer dibelokkan, maka minyak akan disalurkan menuju rumah steer dan mendorong piston sehingga tenaga yang kita keluarkan untuk memutar roda kemudi akan lebih ringan.
Permasalahan yang sering ditemui
Paling banyak masalah yang ditemui pada power steering hidrolik adalah kebocoran minyak power steering.
Karena bocor, maka tekanan akan berkurang sehingga power steering jadi berat.
Untuk komponen yang harus diganti bisa berbeda-beda karena bisa saja kebocoran terjadi pada seal-seal power steering, atau pada selang power steering.
Power Steering Elektrik
Pada power steering elektrik ini tidak memerlukan minyak power steering lagi. Karena pada power steering tipe ini menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga untuk memperingan tenaga pengemudian.
Sistem ini sering kita kenal dengan istilah Electronic Power Steering (EPS) atau Electro Mechanical Power Steering (EMPS).
Komponen power steering :
Berikut ini adalah gambaran sistem electric power steering.
Dari gambar diatas, dapat kawan-kawan lihat komponennya adalah
- Modul power steering
- Motor power steering
- Rack and pinion
Sebenarnya ada beberapa komponen lain yang tidak saya gambarkan diatas misalnya torque sensor, steering angle sensor dan lampu indikator
Cara kerja jenis power steering electric
Ketika kemudi diputar, maka steering angle sensor akan membaca sudut putar kemudi. Dari informasi ini maka modul power steering akan mengoperasikan motor untuk memutar steering gear sehingga kendaraan berbelok
Power Steering Elektrik Hidrolik
Tipe ini sebenarnya cukup jarang ditemui.
Ciri-cirinya terdapat pompa power steering yang diputar oleh motor listrik yang mungkin diletakkan cukup jauh dari mesin. Itu sebabnya sering disebut jenis power steering hybrid karena campuran.
Dari gambar diatas terlihat beberapa komponennya yaitu
- Reservoir
- Selang tekanan rendah dan tinggi
- Rack and pinion
- Pompa power steering electric
- Modul power steering
Untuk power steering ini cara kerjanya mirip seperti power steering hidrolik, hanya saja pompa power steering akan hidup ketika ada perintah dari control unit
Catatan septa.d – cars guru
Sebelum mengerjakan keluhan yang berhubungan dengan power steering berat, ada baiknya kita mengetahui jenis power steering yang digunakan. Karena ini juga menentukan apakah kita mau menggunakan scanner mobil untuk diagnosa ataupun tidak.
Selain itu jangan sampai salah diagnosa padahal penyebabnya bisa jadi dari sistem lain contohnya adalah sistem pengisian
Gambar saya buat untuk montirpintar.com