DTC P0325 Knock Sensor Circuit adalah salah satu penyebab indikator engine menyala.
Tetapi hati-hati!
Jangan langsung ganti knock sensornya, karena dari pengalaman, belum tentu sensornya yang rusak. Bisa jadi penyebab kerusakannya adalah dari komponen lain.
Dari daftar catatan saya, ada beberapa mobil yang saya temui dengan DTC ini tetapi ada sebagian dengan kode DTC lain. Yang terbaru saya temui pada mobil Avanza generasi kedua.
Kejadiannya memang pada mobil salah satu perusahaan yang habis turun mesin dengan kondisi blok mesin pecah.
Apa pengertian DTC P0325
Yang perlu kawan-kawan ketahui terlebih dahulu adalah apa fungsi dari knock sensor.
Fungsi knock sensor adalah untuk mendeteksi ketika mesin mengalami knocking. Pengertian knocking sendiri adalah suara ketukan pada mesin yang bisa jadi diakibatkan oleh benturan pembakaran karena timing yang tidak tepat atau hal lainnya.
Kerena fungsinya adalah untuk memberi tahu knocking, maka kita harus pastikan dulu apakah memang terjadi knocking?
Jika iya (knocking) artinya harus dibereskan dulu penyebabnya.
Kalau tidak knocking tetapi DTC ini muncul artinya ada kerusakan pada rangkaian sensor atau pada sensor knock itu sendiri
Apa kemungkinan penyebab DTC P0325
Dari beberapa kejadian yang saya alami, dan juga melihat panduan dari workshop manual, kemungkinan penyebab DTC P0325 adalah:
- Ada permasalahan pada rangkaian knock sensor
- Sensor rusak
- Pemasangan knock sensor kurang kencang (momen pengencangan tidak tepat)
- ECM Rusak
Apakah hanya itu saja?
Ah, itu saja prosesnya juga kadang-kadang lumayan repot karena posisi sensornya lumayan sulit. Apalagi jika kita tidak punya wiring diagram
Prosedur pemeriksaan DTC P0325
Kalau saya, biasanya akan memeriksa kekencangan baut knock sensor terlebih dahulu dan juga kondisi kabel-kabel secara fisik.
Meskipun terkesan mudah, tetapi pada beberapa mesin cukup sulit. Apalagi jika yang dikerjakan adalah mesin V6, V8, V12, karena kebanyakan knock sensornya diletakkan di bawah intake manifold.
Mungkin ada baiknya saya ceritakan pengalaman saya ketika memeriksa mobil Avanza saja dulu.
1. Pemeriksaan fisik mulai dari kabel, kondisi kekencangan sensor dan juga kondisi soket.
Kondisi yang kami temukan kekencangan baut ok, kondisi soket kabel pecah-pecah. Jadi pilihannya adalah ganti soket dan kabel harus di sambung.
Menyambung kabel knock sensor tidak boleh sekedar di plintir tetapi harus di solder. Kalaupun dengan menggunakan terminal maka kondisinya harus bagus.
Karena yang saya pernah alami DTC bisa saja muncul gara-gara sambungan kabel yang kurang bagus. Waktu itu saya alami di VW Golf.
2. Periksa kabel ke ECU
Pemeriksaan kabel ini untuk memastikan bahwa kondisi rangkaian baik dan tidak putus dijalan. Dan juga untuk memastikan tidak ada yang korslet dengan bodi atau kabel lainnya.
Tentunya untuk melakukan pemeriksaan kita harus memiliki wiring diagram dan juga tahu letak komponen ECU-nya.
Pada mobil Avanza, letak ECU mesin ada dibawah laci bagian dalam.
Jika sudah ketemu dan tahu pinnya, kita harus menggunakan Multimeter atau AVOmeter untuk mengukurnya. Untuk lebih tepatnya adalah menggunakan Ohm meter.
3. Pemeriksaan tahanan knock sensor
Kebetulan cara ini baru saya temukan pada mobil Avanza, yaitu mengukur tahanan knock sensor. Pada beberapa mobil lain biasanya hanya ada spek pengencangan knock sensor.
Nilai tahanan pada mobil Avanza adalah 200 ohm. Tahanan ini sebaiknya diukur dari pin-pin yang ada pada ECU.
4. Pemeriksaan masalah mekanis.
Seperti yang saya singgung sebelumnya, jangan-jangan DTC knock sensor ini muncul karena benar-benar ada knocking. Waktu itu kejadiannya adalah pada mobil Nissan. Mobil memang benar-benar ngelitik sehingga menyebabkan indikator cek engine menyala.
Setelah dipastikan bahwa ruang bakar kotor karena kerak, maka dilakukan cuci ruang bakar.
Catatan
DTC P0325 Knock Sensor ini bisa menyebabkan cek engine menyala. Dan pada beberapa kasus, mobil jadi kurang tenaga karena memang dibatasi secara elektronik.
Pemeriksaan harus dilakukan dengan baik terutama pada mobil diatas 4 silinder.