Teknologi pada mobil memang beraneka ragam, salah satunya adalah Secondary Air Injection System.
Mungkin kawan-kawan pernah dengar istilah ini pada sepeda motor.
Mana yang terlebih dulu menerapkan teknologi ini?
Saya sendiri juga tidak tahu.
Yang jelas teknologinya sama-sama dirancang untuk mengurangi emisi gas buang pada kendaraan.
Lantas seperti apa sebenarnya teknologi secondary air injection system pada mobil?
Simak penjelasannya
Apa itu secondary air injection system
Secondary air injection system berfungsi untuk meniupkan udara kedalam exhaust manifold terutama pada saat mesin dingin. Tujuannya adalah untuk mempercepat kinerja katalitik konverter sehingga emisi gas buang lebih baik.
Faktanya,
Ketika mesin masih dingin, campuran bahan bakar akan lebih gemuk. Dengan campuran yang gemuk ini tentu saja emisi gas buang juga akan lebih jelek
Nilai HC dan CO akan lebih tinggi.
Apalagi ketika dingin, katalitik konverter belum akan bekerja maksimal. Perlu kawan-kawan ketahui bahwa katalitik baru bekerja dengan baik pada temperatur diatas 300 derajat celcius.
Oleh sebab itu udara akan dihembuskan kedalam saluran buang agar mempercepat kinerja katalitik konverter dan memperbaiki kadar emisi gas buang.
Beberapa mobil yang saya jumpai menggunakan teknologi ini menggunakan motor listrik untuk memompa udara menuju exhaust manifold.
Kapan?
Tentunya tergantung dari perintah control unit mesin.
Komponen dan cara kerja secondary air injection system
Seperti terlihat pada gambar, komponen dari secondary air suction adalah
- Filter udara
- Pompa udara (air pump)
- Katup kombinasi (Combination valve)
- Selenoid
- Engine Control Unit
- Relay
Bagaimana cara kerjanya?
Ketika mesin dihidupkan pada saat dingin, maka Engine Control Unit akan mengaktifkan pompa. Menurut informasi ada sebagian pompa yang diatur agar aktif selama 100 detik.
Selanjutnya selenoid juga akan diaktifkan agar kevakuman dari intake manifold akan menghisap katup dan membuka saluran dari pompa udara.
Udara dari pompa akan mengalir menuju saluran buang dan bereaksi dengan katalitik konverter yang terdapat pada exhaust manifold.
Jika waktu sudah tercapai, pompa akan dimatikan dan selenoid juga tidak bekerja lagi.
Bagaimana jika secondary air injection system mengalami gangguan?
Beberapa waktu lalu saya menemukan gangguan secondary air suction pada mobil Mercy C 180K. Dan ketika dianalisa ditemukan DTC dan kadang-kadang membuat lampu cek engine menyala.
Tetapi tetap harus dicatat,
Jangan langsung ganti barang, sebaiknya periksa dengan seksam masing-masing komponen pada sistem tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah yang akan saya lakukan jika menghadapi masalah yang berhubungan dengan secondary air suction.
1. Memeriksa DTC dengan scan tools
Tentunya hal ini harus dilakukan agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Dari DTC yang ada baru bisa kita kembangkan apakah pompanya yang bermasalah atau diarahkan pada selenoidnya.
Apabila scanner mobil yang digunakan cukup mumpuni, maka sebaiknya coba dulu untuk melakukan aktuasi komponen yang ada pada sistem ini.
Saya biasanya menggunakan scan tools launch x431
Sejauh ini scan tools ini bisa tembus untuk kebanyakan mobil dan bisa digunakan untuk aktuasi komponen.
2. Jika ada permasalahan pada komponen, sebaiknya periksa terlebih dahulu kondisi rangkaian.
Yang pertama tidak boleh dilupakan adalah memeriksa sumber tegangan menuju komponen. Ini bisa kita mulai dari memeriksa sekring dan relaynya.
Baru selanjutnya periksa pada soket komponennya.
Semua tergantung kemudahan akses.
Contohnya pada Toyota Hiace, ……
……. letak komponennya cukup tersembunyi sehingga lebih mudah untuk aktuasi dan memeriksa sekringnya terlebih dahulu.
Proses selanjutnya jika ternyata tidak terdapat sumber tegangan menuju sistem, sebaiknya kita memastikan apakah kabel rangkaian dalam kondisi baik.
3. Periksa kebersihan saluran.
Mengingat saluran terhubung dengan saluran gas buang, bisa saja kondisi salurannya tertutup dengan kotoran dari gas buang.
Kotoran ini dikawatirkan akan menyebabkan saluran tersumbat atau saluran tidak bisa menutup.
4. Periksa kinerja selenoid
Selenoid ini bekerja seperti halnya relay, hanya saja yang dikontrol adalah kevakuman.
Pemeriksaan bisa dimulai dari tahanan pada selenoid, kemudian tegangan yang masuk menuju selenoid dan yang terakhir cek kinerja menggunakan aki dan pompa vakum tangan.
Catatan Septa.id
Teknologi Secondary Air Suction memang dirancang untuk memperbaiki emisi gas buang, terutama ketika mesin dingin. Dan sejauh pengalaman saya, jika sistemnya mengalami masalah maka tidak akan memempengaruhi tenaga mesin.